(Surabaya | UC) Menurut tinjauan secara umum, benchmarking adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai, mengukur, dan membandingkan performa yang dilakukan oleh individu, unit kerja, departemen, atau organisasi tertentu. Dan tujuan benchmarking adalah guna memberikan informasi pada organisasi terkait produk atau performanya saat ini. Sehingga, unit maupun departemen bisa melakukan evaluasi dan menemukan cara yang paling tepat untuk meningkatkan performa atau pengembangan kedepan.
Dalam mengembangkan kolaborasi dengan berbagai kalangan yang fokus pada pengembangan dibidang entrepreneurship perlu dilakukan oleh Unit Inkubator Bisnis STAINIM, termasuk pada gilirannya saat ini (4/10) berkunjung ke School of Entrepreneur and Humanities (SEH), Universitas Ciputra (UC) Surabaya, harapannya kedepan selain sebagai insight baru bagi Unit Inkubator Bisnis atau PIIBI (Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Intelektual) STAINIM, juga dapat dilanjutkan kerjasama (kolaborasi) dalam pengembangan atmosfir entrepreneur bagi lingkungan kampus kemandirian.
Karenanya selain dosen sebagai tim inkubator bisnis, perwakilan dari mahasiswa ukm entrepreneur pun turut serta dalam kegiatan ini agar dapat mengetahui langsung hal-hal penting dan menarik yang dapat dikembangkan nantinya seputar kegiatan entrepreneur di UC bagi kampus kemandirian.
Agenda ini kami mulai dari pukul 08.00 pagi berangkat dari kampus kemandirian Sidoarjo, kami tiba dan diterima oleh tim SEH UC pada 08.20 wib. Setelah pemaparan oleh 2 pemateri (Ibu Febe Yuan dan Ibu Maureen Nuradhi) dari UC terkait profil Entrepreneurship di SEH UC hingga pukul 10.30 wib. Agenda dilanjutkan dengan tanya jawab dalam tempo cukup, karena setelah itu kami diajak untuk touring seputar detail ruang SEH UC ini yang performa dan nuansanya telah dikonsep sedemikian rupa (sebagai co-working space) guna mendukung kegiatan BISNIS dan ENTREPRENEUR. Sedangkan kelompok mahasiswa yang diperkenankan masuk diruang ini hanyalah khusus bagi kelompok mahasiswa yang telah memiliki usaha (start up), sebagai pemacu dan stimulus bagi mahasiswa agar segera memiliki usaha (start up) tersebut. Setelah itu lanjut kami diajak untuk berkeliling di seputar kegiatan bazaar yang kebetulan digelar selama beberapa hari oleh salah satu departemen. Kegiatan kami berakhir tepat pada pukul 12.00 wib siang usai melengkapi touring di beberapa gedung kampus UC lainnya hingga ke Graha DIAN. Setelah berpamitan, kami lanjutkan perjalanan pulang.
Ada beberapa hal yang menarik yang kami tangkap saat pemaparan profil oleh 2 pemateri UC diantaranya adalah “Program Reboan Universitas Ciputra, program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai fakultas untuk belajar wirausaha dari praktisi dan dosen kewirausahaan setiap hari Rabu.”Program Reboan ini sangat menarik karena memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempromosikan produk kelompok antar fakultas. Mahasiswa belajar bisnis dilingkungan kampus sebelum ekspansi keluar kampus. “Kami akan adopsi dan adaptasi program ini dengan membangun Food Court dan Bazaar rutin di dalam Kampus Stainim, dengan memberikan ruangan kepada mahasiswa sehingga mempunyai kesempatan belajar dan praktik bisnis secara langsung di Kampus Stainim” (Pak Habibi, Ketua Unit Inkubator Bisnis, Stainim). Spontan pernyataan terssebut didukung oleh mahasiswa yang turut saat itu dengan penuh antusias.
Demikian kunjungan benchmarking kami Tim Inbis Stainim (PIIBI) bersama mahasiswa UKM entrepreneur (4/10) ke SEH UC, semoga ke depan dapat segera ditindak lanjuti dengan MoU dan kolaborasi yang relevan guna pengembangan dan peningkatan atmosfir Entrepreneurship di lingkungan Kampus Kemandirin. [MH]